Senin, 05 Mei 2008

MEMBUKA KUNCI ILMU LEWAT BUKU

Oleh : Husni Tamrin

“ Orang yang malas membaca akan dekat dengan kebodohan, dan kebodohan itu sangat dekat dengan kemiskinan.” Begitu pesan salah satu iklan media massa yang di tayangkan berbagai stasiun televisi. Di luar iklan tersebut, kita dapat melihat ada sebuah sinkronisme dari iklan tersebut. Tanpa membaca, maka pengetahuan akan menjadi lebih terbatas dari orang-orang yang gemar membaca. Seperti telah kita ketahui bersama, kebiasaan membaca di kalangan masyarakat Indonesia sangatlah rendah. Bahkan menurut BPS pada tahun 2006, masyarakat kita belum menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi. Orang lebih cenderung menonton TV ( 85,9% ) dan atau mendengarkan radio ( 40,3% ) dari pada membaca koran ( 23,5% ) ( sumber: www.bps.go.id ). Sungguh ironis melihat bangsa yang telah berusia lebih dari 60 tahun merdeka, menanamkan budaya membaca pun masih saja mengalami kendala. Ada apa dengan masyarakat Indonesia ?
Pertanyaan penting tersebut rupanya sedikit banyak telah menemukan jawaban. Ketiadaan sarana dan prasarana, khususnya perpustakaan yang memadai, ternyata menjadi salah satu kendala pokok dari sekian banyak kendala yang ada. Ditambah lagi jumlah koleksi buku bermutu sangat kurang. Padahal ini merupakan syarat wajib yang harus dimiliki perpustakaan. Bisa dibayangkan, bagaimana aktivitas membaca masyarakat kita tanpa adanya buku-buku bermutu.
Sementara itu, seiring majunya teknologi informasi, masyarakat kita mulai melirik ke arah dunia cyber atau yang sering disebut dunia google. Mulai dari media massa sampai dunia baca-tulis via blog, sepertinya mulai memiliki pengikut cukup banyak dan akan semakin mengglobal. Pemikiran global tersebut memang benar, karena masyarakat dapat memperoleh informasi yang selalu up to date dari seluruh dunia hanya dengan beberapa klik saja. Dengan begitu, posisi buku-buku dan perpustakaan semakin tergeser di mata masyarakat kita.
Kendala yang lain, yaitu kurangnya kesadaran dari diri masyarakat kita akan keuntungan dari membaca. Sebetulnya dengan membaca kita bisa mendapatkan banyak pengetahuan baru yang mungkin tidak kita dapatkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Membaca juga mampu merangsang otak agar tetap aktif, karena beberapa bacaan memerlukan konsentrasi yang lebih. Misalnya, ketika kita membaca jurnal ilmiah. Membacapun dapat kita lakukan dimanapun asal situasi mendukung. Akan tetapi, masyarakat kita atau malah kita sendiri merasa heran dan memandang “aneh” ketika ada fenomena orang membaca buku di tempat umum, padahal hal itu sudah menjadi suatu budaya membaca bagi orang tersebut.
Menyadari hal ini pemerintah kita juga telah mengkampanyekan gerakan membaca, dengan harapan pada tahun 2009 mendatang Indonesia bebas dari buta aksara. Dengan demikian, kemiskinan dan kebodohan di bangsa ini berangsur dapat teratasi melalui membaca. Karena membaca adalah kunci ilmu, sedangkan gudangnya ilmu adalah buku..
*Sekretaris Redaksi Majalah PENDAPA Tamansiswa

Tidak ada komentar: